Menyelenggarakan Jadwal Belajar |
oleh | Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki
diterjemahkan oleh | K.H. M. Ihya’ Ulumiddin
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menetapkan jadwal hari-hari tertentu untuk belajar (mengaji) dan memberikan peringatan. Dalam hal ini al-Bukhari membuat judul di dalam Shahih-nya: Bab Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam membuat sela-sela dalam ceramah dan ilmu bagi para sahabat agar mereka tidak lari. Al-Bukhari juga meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, yang artinya:
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam membuat sela-sela dalam ceramah pada har-hari tertentu demi menghindari kebosanan.”
Kemudian al-Bukhari membuat judul lagi: Bab orang-orang yang melestarikan hari-hari tertentu untuk ahli ilmu, dengan menyandarkan sanad hadits kepada Ibnu Wa’il. Dia mengatakan bahwa Abdullah memberikan peringatan kepada manusia setiap Kamis, lalu salah seorang bertanya, “Wahai Abu Abdurrahman (nama panggilan Abdullah), sesungguhnya aku lebih suka bila engkau memberikan peringatan kepada kami setiap hari.” Dia menjawab, “Ingatlah, sesungguhnya aku tidak memberikan peringatan tiap hari semata-mata karena aku takut menjadikannya bosan. Aku membuat sela-sela ini untuk menghindari bosan.” Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata di dalam Fathul Bari, “Pelajaran yang dapat diambil dari hadits tersebut adalah anjuran meninggalkan rutinitas secara sungguh-sungguh, demi menghindari bosan walaupun rutinitas itu ditekankan.”
Pada majelis-majelis halaqah kenabian dipelajari ilmu-ilmu dasar beserta kaidah-kaidahnya seperti berbagai macam fadhilah, wawasan pemahaman, akhlak, tradisi yang bagus, dan faedah-faedah yang besar yang merupakan sumber ilmu pengetahuan. Kami akan menuturkan sebagian dari apa yang dipelajari para sahabat-sahabat pada halaqah agung yang mulia tersebut. Dan tidak diragukan lagi, sesungguhnya ilmu dasar terpenting di situ adalah Al-Qur’anul-Karim.
Bersambung.
Sumber: shofwatuna.org