Mencaci Muslim Itu Suatu Kefasikan, Membunuhnya Adalah Suatu Kekufuran (Bag.2)
Dapatkan beragam kitab-kitab Karangan Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki Al Hasani di website www.kitababuya.com
oleh | Abuya Sayyid Muhammad ibn Alawi Al-Maliki Al-Hasani
diterjemahkan oleh | Ust. Kamal Muhlis
الحلقة الثانية عشرة من كتاب مفاهيم يجب أن تصحح
تأليف إمام أهل السنة والجماعة قرن 21 أبوي السيد محمد علوي المالكي الحسني
سباب المسلم فسوق وقتاله كفر 2
وفي رواية انتهى خالد إلى القوم فتلقوه ، فقال لهم ما أنتم أي : أمسلمون ؟ أم كفار ؟ قالوا : مسلمون قد صلينا وصدقنا بمحمد صلى الله عليه وسلم وبنينا المساجد في ساحتنا وأذنا فيها ، وفي لفظه لم يحسنوا أن يقولوا : أسلمنا ، فقالوا: صبأنا صبأنا ، قال فما بال السلاح عليكم ؟ قالوا : إن بيننا وبين قوم من العرب عداوة فخفنا أن تكونوا هم فأخذنا السلاح ، قال : فضعوا السلاح فوضعوا ، فقال : استأسروا فأمر بعضهم فكتف بعضاً وفرقهم في أصحابه فلما كان السحر نادى منادي خالد : من كان معه أسير فليقتله ، فقتل بنو سليم من كان معهم وامتنع المهاجرون والأنصار رضي الله عنهم ، وأرسلوا أسراهم فلما بلغ النبي صلى الله عليه وسلم ما فعل خالد ، قال : اللهم إني أبرأ إليك مما صنع خالد ، قال ذلك مرتين .
Mencaci Muslim Itu Suatu Kefasikan, Membunuhnya Adalah Suatu Kekufuran (2-dua)
Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa ketika Khalid bin Walid sampai pada kaum Judzaimah, mereka menyambutnya dengan baik. Lalu, Khalid berkata: “Bagaimanakah kalian? Sudah muslim atau masih kafir?” Mereka menjawab: “Kami adalah muslimin. Kamipun telah biasa mendirikan shalat, membenarkan kenabian Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Kami juga telah membangun beberapa masjid dihalaman rumah kami, dan kami biasa mendengungkan adzan didalamnya.” Mereka tidak mengatakan : “Aslamnaa; ” kami telah masuk islam” atau ” kami telah menyerah”, tetapi : “Shaba’na, shoba’na” “Kami menyerah, kami menyerah”. Kemudian, Khalid bin Walid berkata kepada mereka: “Mengapa kalian masih menyandang pedang?” Mereka menjawab : “Sesungguhnya diantara kami dan sebagian orang-orang arab ada permusuhan. Kami takut, jangan-jangan kalian seperti mereka itu. Maka kamipun tetap menyandang pedang.” Khalid bin Walid berkata : “(Sekarang) simpanlah pedang kalian!” Mereka akhirnya meletakkan pedangnya.
Kemudian Khalid bin Walid berkata pada perajuritnya : “Tawanlah mereka.” Dia perintahkan sebagiannya untuk ditawan, sedangkan yang lainnya tidak dijadikan tawanan, lalu digabungkan dengan sahabat-sahabat Khalid bin Walid. Ketika waktu Sahur tiba, terdengar seorang – atas perintah Khalid bin Walid – berseru : “Siapa yang padanya terdapat tawanan, hendaklah dia membunuhnya.” Bani Sulaim pun membunuh tawanannya, sedangkan orang-orang Anshor dan Muhajirin tidak mau melakukannya bahkan mereka melepaskannya. Ketika berita mengenai perlakuan Khalid bin Walid – terhadap tawanannya – sampai kepada Rasulullah saw, beliau bersabda :
اللهم إني أبرأ إليك مما صنع خالد ، قال ذلك مرتين
” Ya Allah aku mohon dibebaskan dari apa yang diperbuat Khalid.” Beliau mengucapkannya dua kali.
Bersambung.