Abuya Al Maliki bersama Habib Umar bin Hafid Yaman |
1. Siapa saja yang memiliki kitab wiridku, berarti ia telah mendapatkan ijazah (izin untuk mengamalkannya). Ijazah itu bukan dariku, tetapi langsung dari para pengarang wirid-wirid tersebut.
2. Seharusnya seorang santri mempunyai bacaan wirid untuk menjaga dirinya dari kesesatan
3. Seharusnya seorang santri banyak beribadah, dengan tujuan menjaganya dari perbuatan maksiat dan untuk memperkuat hafalannya
4. Kunci segala rahasia bersumber pada bacaan shalawat kepada Rasulullah SAW. 5. Jadikanlah Shalawat kepada Rasulullah Saw. senantiasa berada diantara dirimu dan munajatmu
6. Ketika kita memuji atau menyebut keutamaan seseorang, bukan berarti kita juga merendahkan pihak lain (yang tidak disebut)
7. Tidak meremehkan santri, kecuali orang bodoh
8. Sikap patuh dan rendah hati yang dibarengi dengan sedikit ilmu itu lebih baik, dari pada sifat licik dan sombong yang dibarengi dengan banyaknya ilmu
9. Aku senang kepada santri yang berani, tetapi sopan
10. Orang alim tidak cukup dengan ilmunya saja, tetapi ia harus meiliki sifat bijaksana
11. Orang alim tidak cukup dengn ilmunya saja, tetapi ia harus memiliki akhlak yang baik
12. Orang alim harus memiliki dada yang lapang
13. Orang yang memiliki cakrawala ilmu yang luas, akan sedikit protes kepada orang lain
14. Akhlak lebih di dahulukan daripada ilmu
15. Aku terlebih dahulu mengajarkan akhlak dan moral, sebelum aku mengajarkan ilmu dan kitab.
16. Ilmu masih bisa dicari, tetapi tidak demikian dengan khidmah (pengabdian)
17. Amar makruf dan nahi munkar harus dilakukkan dengan sikap bijak, lembut, dan bertahap
18. Hendaknya tujuanmu adalah menyebarkan ilmu, bukan malah mengalihkan perhatian banyak orang kepada dirimu. Sebarkanlah ilmu tanpa harus memperdulikan apakah mereka menerimamu atau berpaling darimu
19. Ilmu tidak akan berkumpul dengan sifat sombong di dalam satu dada.