Pada masa awal alMaghfhur lahu Abuya As Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani menginjakkan kaki di negeri nenek moyang beliau, Maroko, beliau berencana melakukan ziarah ke pusara Maulana Asy-Syekh Abdus Salam Ibn Masyisy di Jabal 'Alam yang terletak kurang lebih 200 km dari jantung kota Casablanka (ibu kota Maroko).
Sebelum itu, beliau menyempatkan diri berziarah ke beberapa makam pendahulu beliau, seperti kakek beliau, Maulana Idris Al-Akbar, dan putranya Idris Al-Ashghar (Al-Azhar), Asy-Syekh Ahmad At-Tijani dan ulama lainnya. Setelah itu, baru beliau berangkat menuju pusara Maulana Asy-Syekh Abdus Salam Ibn Masyisy bersama Asy-Syekhs Umar Al-Bunani dan Asy-Syekh Addayuri dari Casablanka - Maroko. Begitu seringnya Asy-Syekh Umar Al-Bunani menyertai Abuya, hingga ia dijuluki sebagai Muthowwif-nya Abuya di Maroko, layaknya muthowwif/pembimbing tawaf di Mekkah
Wal hasil, ketika sampai di tengah jalan, tepatnya di pertengahan gunung, mobil yang mereka naiki mogok, hingga tidak dapat melanjutkan perjalanan. Maka disaat itulah beliau teringat Asy-Syekh Ibn Masyisy yang pernah berkata: "Tidak tercegah dari berziarah kepadaku kecuali orang yang jauh dari kebaikan".
Akhirnya, dengan semangat yang tinggi dan penuh harap, beliau tetap meneruskan perjalannya meskipun harus berjalan kaki. Setelah kurang lebih 1 (satu) km berjalan kaki dengan diliputi cuaca yang sangat dingin - biasanya berkisar antara minus 5° - 15° celcius - mereka memasuki sebuah rumah yang ternyata penghuninya adalah cucu Maulana Asy-Syekh Ibn Masyisy yang profesinya sebagai juru kunci Makam Asy-Syekh. Sayangnya, al-faqir tidak mengenal wajah dan nama cucu dari Maulana Asy-Syekh Ibn Masyisy ini.
Fenomena yang lebih mengherankan lagi bahwa ternyata kemarin malamnya, si cucu ini didatangi oleh sang kakek Asy-Syekh Ibn Masyisy di dalam mimpinya. Didalam mimpi itu, beliau memberitahukannya bahwa besok akan datang tamu dari Mekkah hendak berziarah kepadanya, namanya As-Sayyid Muhammad Al-Maliki. Disamping itu, Asy-Syekh juga memerintahkannya untuk melayani, menjamu dan memuliakannya.
Akhirnya, terjalinlah tali persahabatan di antara mereka. Setelah itu, mereka meneruskan perjalannya untuk berziarah kepada Asy-Syekh Ibn Masyisy di puncak gunung Al-'Alam dengan dipandu oleh cucu sohibul maqom.
Subhanallah, sungguh benar perkataan Asy-Syekh bahwa "Seorang yang syaqi (celaka) tidak akan sampai kepadanya, sementara orang yang sa'id (beruntung) akan dimudahkan untuk sampai kepadanya.
Sumber Riwayat at-Tholib Al-Faqir sendiri
Habib Musthofa Al-Jufri
Majalah Mafahim. Edisi 32 Halaman 52