Sebab Terciptanya Qoshidah Amaulaaya Yaa Idriis |
Diceritakan bahwa almaghfur lahu abuya as-sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki al-Hasani, di akhir ziarahnya ke negeri nenek moyangnya (Maroko). Sebelum beliau meninggalkan kita para muhibbin, keluarga dan dunia yang fana ini, beliau menyempatkan diri berziarah ke beberapa Auliya’ dan Sholihin disana, baik yang masih hidup maupun yang sudah tiada. Tentu, yang tidak luput dari ziarah beliau adalah kakeh beliau sendiri, Maulana Idris Al-Akbar dan Al-Asghar.
Setelah tiba saatnya meninggalkan negeri sejuta Auliya' itu, diperjalanan menuju bandara internasional "Casablanka", beliau tertidur di dalam mobil dan bermimpi bertemu dengan kakeknya, Maulana Idris Al-Akbar. Di dalam mimpi itu, sang kakek menegur beliau karena tidak berpamitan terlebih dahulu kepadanya.
Akhirnya, dengan spontan beliau memerintah-kan sang supir untuk balik arah menuju kota di mana sang kakek dikuburkan, yaitu kota Pes. Padahal, kota itu terletak kurang-lebih 150km dari kota Casablanka. Sesampainya disana, beliau langsung berziarah kepada sang kakek seraya berpamitan.
Menurut cerita santri yang di ikutsertakan dalam rihlah itu bahwa ketika alMagfhur lahu Abuya berada di hadapan asta sang kakek, beliau mendapatkan ilham dari Allah SWT hingga dapat menggubah syair sebanyak 30 bait yang berisi pujaan dan tawassul kepada Maulana Idris.
Ada tambahan informasi bahwa keesokan harinya, beliau bersama rombongan meninggalkan Maroko dengan tiket dan pesawat yang sama.
MasyaAllah, seorang kakek tidak akan membiarkan cucunya pergi meninggalkannya sebelum ia berpamitan kepadanya.
(Sumber Riwayat at-Tholib: Al Faqir Habib Musthofa bin Husain Al-Jufri)
Majalah Mafahim Edisi 33 Halaman 43