Pagi itu, selasa 26 Shofar 1437 H, dipertengahan kami mengkaji salah satu kitab kepada Abuya Sayyidil Al Habib Ahmad bin Muhammad bin Alawi Al Maliki, hafidzahullah, tiba-tiba saja beliau sejenak menyela dars itu dengan sebuah do’a indah yang beliau panjatkan untuk kesuksesan Multaqo Tsanawi yang akan di selenggarakan besok di Pesantren KH. Thoifur Mawardi, Jawa Tengah. Selain itu, beliau pula mendoakan agar Multaqo ini pun membuahkan hasil yang positif untuk perjalanan Dakwah Ahlussunnah, merekatkan ukhuwah antar alumni, dan yang terpenting agar Multaqo ini mendapatkan ridho dari Allah, dari Rosulullah, dan dari Abuya Sayyiduna Al Imam Al Habib Muhammad bin Alawi Al Maliki, radhiyallahu anhu. Dan surat Al Fatihah pun segera kami baca bersama usai Abuya memanjatkan do’a-do’a indahnya itu. Kami khusyu’ sekali mendengar setiap kalimat yang beliau ucapkan.
Setelah itu, beliau menyampaikan pesan yang begitu berkesan dan sangat penting bagi kami, murid-murid beliau di Rushaifah. Pesan yang terukir dalam hati, membekas jelas dalam pikiran kami. Menggugah kesadaran kami semua.
Beliau berpesan, “Siapapun yang mencintaiku, pasti akan menghadiri Multaqo-multaqo ini. Kehadiran kalian kelak di setiap Multaqo akan membahagianku, membahagiakan Abuya As Sayyid Muhammad. Jangan pernah berfikir untuk tidak menghadiri Multaqo hanya karena kalian merasa tidak dibutuhkan, atau merasa tidak mendapat andil untuk memberikan sepatah-dua patah kalimat, atau karena alasan apapun! Kehadiran di Multaqo adalah bukti kesetiaan kalian kepadaku, kepada Abuya, Kepada Manhaj ini. Kehadiran kalian di Multaqo seakan berpesan kepadaku, “Wahai Abuya, ini aku, santrimu, masih ada. Abuya, ini aku engkau bisa melihat keberadaanku, Wahai Abuya, aku masih berada dalam janji setia untuk selalu dalam bimbinganmu” Kehadiran kalian di Multaqo adalah sdah cukup membuktikan kesetiaan kalian, dan kehadiran kalian di Multaqo adalah setingkat memperbaruai bai’at kalian kepadaku!”
Kami semua terdiam mendengar setiap kata yang beliau ucapkan. Ini bukan sekedar pesan biasa. Ini pula bukan sekedar perintah. Tapi ini adalah bukti bahwa beliau akan selalu mengawasi, memandangi, mendidik kami semua. Baik kami berada di hadapan beliau, di Ma’had yang penuh berkah ini, ataupun kelak jika nanti kami akan kembali ke Negara kami.
Alhamdulillah, entah bagaimana kami kelak bisa membalas segala kebaikan Abuya Sayyidil Ahmad Al Maliki, karena kami selalu menyadari, bahwa kebaikan beliau selalu hadir dalam setiap detik kehidupan kami, tanpa sekat tempat, tanpa batas waktu. Jazakumullah khoirol jaza’
Ditulis oleh Santri Rushoifah
