Salah satu santri senior Al Maghfur Lahu Abuya As Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki asal Banyuwangi Jawa Timur yang sekarang bermukim di Ibu Kota Jakarta bernama Soleh Al Habsyi. Diceritakan bahwa pada suatu waktu – tidak lama dari kepulangan Abuya ke sisi Tuhannya, ia banyak melakukan doa serta menghibahkan fatihah kepada ruh Abuya yang mulia sebagai bentuk kesetiaan terhadap guru yang telah mendidiknya, memberinya ilmu dan menuntunnya ke jalan menuju kebahagian dunia dan akhirat.
Pada suatu malam yang sunyi di saat kholwatnya ia bermunajat sambil mengirimkan fatihah kepada para pendahulunya termasuk guru besarnya Abuya As Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani, ia berkata seperti berikut "alfatehah ilaa ruuh Abuya…." Dan setelahnya ia melakukan beberapa rakaat dari sholat malam, ketika hendak berdiri untuk melakukan sholat ternyata ia tertendang dari belakang hingga hampir saja jatuh tengkurep ke tanah, dari dahsyatnya tendangan tersebut, ia menoleh ke belakang ke arah tentandang itu, eh ternyata orang yang menendangnya adalah Al Maghfur Lahu Abuya, sebab tidak ada orang lain selain beliau, ia kaget dan heran, mengapa beliau datang seraya menendangnya, kesalahan apa yang telah ia lakukan sehingga beliau begitu marah padanya, beliau berkata kepada santrinya itu: “Wahai Soleh, kamu sudah tidak mempunyai rasa malu, hingga menggolongkan saya dengan orang-orang mati? Tidak, saya tidak mati.” Dan tak lama kemudian beliau menghilang dari hadapannya.
As Sayyid Soleh menceritakan kisahnya ini saat kita dipertemukan dengannya di sebuah acara, lalu ia berkata kepada kita: “Dari saat itu saya tidak lagi membaca al-fatehah kepada Abuya dengan menyebut ruh Abuya yakni ia langsung menyebut nama Abuya tanpa kata ruh.
Rohimakallah ya Abuya rahmatal abror, alangkah mulianya engkau wahai Abuya, kami bersaksi bahwa engkau adalah wali Allah yang jarang kita jumpai di zaman sekarang ini.
Sumber Riwayat al faqir dan at Tholib Al Ustadz Al Akh Ali Zainal Al Jufri
Majalah Mafahim Edisi 39 Maret 2017 Hal 50
