Muhibbin Prof. Dr. Al Muhadits Al Allamah Abuya Sayyid Muhammad bin 'Alawi Al Maliki Al Hasani

Sang Maha Guru Semangat dalam Menuntut Ilmu

Dapatkan beragam kitab-kitab Karangan Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki Al Hasani di website www.kitababuya.com

MuhibbinAbuya.Com - Guru besar kami, Abuya As Sayyid Muhammad AlMaliki adalah sosok guru yang pantas dipuji, disanjung dan di idolakan. Tidak berlebihan kiranya jika alfaqir menyebutnya “Guru yang sempurna”. Maksudnya, sempurna dalam menuntut ilmu, sempurna dalam berteman, sempurna dalam berbakti kepada orang tua dan gurunya, sempurna dalam bermuamalat, sempurna dalam mengajar dan mendidikan, dan sebagainya. Dengan segala hormat, kami memohon maaf, karena tidak bermaksud merendahkan guru-guru yang lain. Beliau sendiri pernah berkata, “Jika kita memuji sesorang yang kita idolakan, bukan berarti kita meremehkan yang lain, selama kita tidak merendahkannya” terkait hal ini, beliau pernah menuturkan pepatah arab yang popular (setiap anak pasti mengidolakan anaknya). Begitu juga halnya dengan alfaqir yang mengidolakan beliau.

Hal menarik yang ingin alfaqir ceritakan pada kesempatan ini adalah kesempurnaan beliau dalam menuntut ilmu. Ketika beliau melanjutkan studi formalnya di Universitas Al Azhar cairo – mesir, beliau juga menyempatkan diri memperdalam ilmu non formalnya kepada para masyayikh di negeri yang kaya dengan para masyayikh dan auliya’ itu. Demi menuntut ilmu dan mencari barokah dari mereka, beliau rela mengorbankan waktu, harta dan tenaganya dengan bermukim dipelosok-pelosok desa. Salah satunya beliau berguru kepada asy syekh Muhammad bin Abdullah al Aquri yang dikaruniai usia panjang oleh Allah, sebab beliau adalah murid dari asy syekh ibarhim al bajuri, pengarang kitab tuhfatul murid syarah nadhaman jauharotu tauhid karya asy syekh ibarohim al laqqoni.

Sang Maha Guru Semangat dalam Menuntut Ilmu

Abuya Muhammad mendatangi asy syekh al ‘aquri ini di pedalaman mesir, sebuah desa bernama asha shaid. Untuk sampai ke desa tersebut, beliau harus gonta ganti kendaraan, mulai dari kendaraan bermotor hingga delman. Semua itu beliau lakukan demi mencari sanad hadits yang tinggi. Dan stelah memperolehnya, beliau memberitahukannya kepada ayahandanya di Mekkah. Sang ayah pun sangat mendukungnya dan senang mendengarnya. Bahkan, tidak jarang sang ayah meminta sanad melalui putranya (Abuya). Jadi, jika as sayyid alawi meriwayatkan sebuah hadits atau kitab dari asy syekh al ‘aquri atau asy syekh ibrohim al bajuri, pasti beliau meriwayatkannya melalui putranya (Abuya) terlebih dahulu.

Itulah contoh nyata dari semangat guru kami, Abuya As Sayyid Muhammad Al Maliki Al Hasani, saat menuntut ilmu, adapun ketika beliau sudah menjadi murobbi (guru), maka kitab sekecil ini tidak akan memadai untuk menuturkannya. Barangkali, sedikit dapat saya kutip disini bahwa beliau pernah berkata: “aku merasa sedih dan gelisah pada hari dimana aku tidak mengajar. Dan sebaliknya, aku merasa senang dan tenang pada hari di mana aku mengajar”/ beliau juga pernah berkata, “Semua hidupku untuk ilmu dan orang yang berilmu” itulah sosok murobbi yang pantas diteladani

Sang Maha Guru Semangat dalam Menuntut Ilmu Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Agus Candra Kurniawan